Friday, April 07, 2006

Peribahser Veri Pari Pari

- Kemana tumpahnya kuah kalau tidak ke bawah
- Tiada rotan, pelempang berguna juga
- Biar lambat asalkan tak cepat
- Biar putih tulang, jangan kuning gigi
- Kalah jadi abu, menang jadi arang, seri jadi abu bakar
- Carik-carik bulu ayam, lama-lama jadi shuttlecock
- Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggal dunia
- Sedangkan lidah lagi tergigit, inikan pula makanan di dalam mulut
-Berapa berat mata memandang, berat lagi seguni beras
- Cubit paha kanan, paha kiri tak rasa apa-apa pun
- Diam-diam ubi berisi, diam-diam orang.... bisu
- Hidup segan mati ditanam
- Lembu punya susu cap teko dapat nama
- Sehari selembar benang lama-lama benang habis
- Jika kail panjang sejengkal, beli le yang panjang sikit kalau nak ngaildi laut. (beli pukat tunda lagi baik)
- Hendak seribu daya, tak hendak tak apa
- Membujur lalu melintang pukang
- Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baikhari tak hujan
- Sebab pulut santan binasa, sebab mulut habis pulut
- Kecil-kecil cili padi, kecil lagi biji cili
- Kecil tapak tangan, tapak sleman saya tadahkan.
- Sepandai2 tupai melompat, akhirnya tak dapat masuk olimpik juga.
- Sesaldahulu pendapatan sesal kemudian cukai pendapatan.
- Habis madu sepah jangan di buang merata-rata
- Hidung tak mancung, gigi macam kereta sorong.
- Ikut resmi padi semakin berisi semakin banyak burung mari.
- Kerbau dipegang pada talinya, manusia dipegang pada tangannya.
- Patah tumbuh hilang report polis
- Alang-alang menyeluk pekasam, biar sampai jadi masam.
- Kalau takut dilambung ombak, jangan cuba nak naik bot.
- Air yang tenang jangan disangka tiada ikan.
- Kalau sudi katakan sudi, kalau tak sudi boleh blah!!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home